Advertisement

Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya

Dwi Rachmawati
Kamis, 25 April 2024 - 08:47 WIB
Sunartono
Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya Bawang merah dan bawang putih. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pedagang pasar mengungkap harga bawang merah saat ini telah naik 100% dari harga normal. Pemerintah diminta mempercepat distribusi bawang merah ke pasaran.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, harga bawang merah di pasar rata-rata tembus di angka Rp80.000 per kilogram. Harga tersebut sudah naik dua kali lipat dari biasanya. "Bawang merah terpantau sudah naik menjelang Idulfitri dan berlanjut di pasca-Idulfitri sampai saat ini," ujar Abdullah dalam keterangan resmi, Rabu (24/4/2024).

Advertisement

Ia menilai tingginya harga bawang merah dipicu oleh pasokan yang minim akibat bencana banjir. Menurutnya, selama ini para pedagang di Jabodetabek rata-rata mendapatkan pasokan bawang merah dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk, dan daerah sentra produksi lainnya di Pulau Jawa.

"Kegagalan produksi di beberapa titik wilayah produksi sehingga menyebabkan pasokan tidak sebanyak sebelumnya," ucapnya.

Oleh karena itu, untuk stabilisasi harga dalam jangka pendek, Ikappi mendesak pemerintah agar mempercepat distribusi bawang merah dari wilayah produksi di luar Pulau Jawa ke daerah dengan kebutuhan tinggi seperti Jabodetabek dan sekitarnya. 

"Kami tawarkan adalah mendorong agar produksi yang ada di Solok, Sumatra Barat dan di Bima, NTB untuk bisa di subsidi silangkan ke Jabodetabek sehingga pasokan relatif melimpah di pasar, jika itu bisa dilakukan maka kami meyakini harga akan terdorong turun," ucapnya.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan kenaikan harga bawang merah disebabkan cuaca hujan hingga menyebabkan gagal panen di petani. Dalam catatannya, banjir di wilayah sentra bawang merah sepanjang Pantai Utara (Pantura) seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati, telah menyebabkan hambatan produksi.

Banjir yang terjadi pada Maret 2024, telah menyebabkan 2.500 hektare dari 7.500 hektare lahan yang terdampak banjir terkena puso atau gagal panen. Di sisi lain, pasokan bawang merah ke tingkat grosir di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) per 17 April 2024 tercatat sebanyak 60 ton per hari atau turun 38,78% dari kondisi normal sebanyak 98 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Gamelan: Problematika, Ekosistem, dan Kemajuan Kebudayaan

Jogja
| Rabu, 04 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement